Selasa, 27 September 2011

Posisi Pengelasan 1G-4G plat

Posisi pengelasan atau sikap pengelasan adalah pengaturan posisi dan gerakan arah dari pada elektroda sewaktu mengelas. Adapun pisisi mengelas terdiri dari empat macam yaitu:  
  • Posisi di Bawah Tangan, Posisi di bawah tangan yaitu suatu cara pengelasan yang dilakukan pada permukaan rata/datar dan dilakukan dibawah tangan. Kemiringan elektroda las sekitar 10º - 20º terhada garis vertikal  dan 70º - 80º terhadap benda kerja.
  • Posisi Datar (Horisontal), Mengelas dengan horisontal biasa disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horisontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5º - 10º terhada garis vertikal  dan 70º - 80º kearah benda kerja.  
  • Posisi Tegak (Vertikal), Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas atau kebawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda  sekitar 10º - 15º terhada garis vertikal  dan 70º - 85º terhadap benda kerja.
  • Posisi di Atas Kepala (Over Head), Posisi pengelasan ini sangat sukar dan berbahaya karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena itu diperlukan perlengkapan yang serba lengkap antara lain: Baju las, sarung tangan, sepatu kulit dan sebagainya. Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5º - 20º terhada garis vertikal  dan 75º - 85º terhadap benda kerja. 





     

Pengantar Material Teknik

Bahan / material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulu sampai sekarang. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhan bahan seperti pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produk makanan dll.

Perkembangan peradaban manusia juga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi dan mengolah bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.(jaman batu, perunggu dsb). Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan apa adanya seperti yang tersedia dialam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dsb. Dengan perkembangan peradaban manusia bahan - bahan alam tsb bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan yang lebih tinggi.

Pada 50 tahun terakhir para saintis menemukan hubungan sifat – sifat bahan dengan elemen struktur bahan. Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu jenis bahan yang mempunyai sifat - sifat yang berbeda.


·        Material science (Ilmu Material): disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara struktur material dengan sifat – sifat material.

·        Material engineering (Rekayasa Material) : dengan dasar hubungan struktur dan sifat bahan, mendisain struktur bahan untuk mendapatkan sifat – sifat yang diinginkan.

·        Struktur bahan : pengaturan / susunan elemen – elemen di dalam bahan. Tinjauan struktur bahan dibedakan atas :
- Struktur subatonik : ditinjau dari susunan elektron dengan inti
- Level atom : ditinjau dari pengaturan atom atau molekul satu sama lain
- Mikroskopik : ditinjau dari kumpulan group – group atom
- Makroskopik : ditinjau dari struktur yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

·        Sifat bahan : dilihat dari kemampuan bahan menerima perlakuan dari luar. Sifat – sifat bahan padat bisa di kelompokkan atas 6 kategori :
- sifat mekanik
- sifat listrik
- sifat termal / panas
- sifat magnet
- sifat optik
- sifat deterioratif (penurunan kualitas).

Klasifikasi bahan :
  •  Logam : konduktor yang baik, tidak transparan.
  • Keramik : campuran / senyawa logam + non logam.
  •  Polimer : adalah senyawa karbon dengan rantai molekul panjang, termasuk bahan plastik dan karet.
  • Komposit : adalah campuran lebih dari satu bahan. (misal: keramik dengan polimer)
  • Semi konduktor : adalah bahan-bahan yang mempunyai sifat setengah menghantar. à elektronik : IC, transistor
  • Biomaterial : bahan yang digunakan pada komponen-komponen yang dimasukkan ketubuh manusia untuk menggantikan bagian tubuh yang sakit atau rusak.

Senin, 26 September 2011

Pengelompokan Logam

Logam dapat dibagi dalam dua golongan yaitu logam ferro atau logam besi dan logam nonferro atau logam bukan besi.
   1. Logam Ferro (Besi)
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari paduan unsur karbon dan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya

      Jenis-jenis logam ferro adalah sebagai berikut.
a. Besi tuang
Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alat mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder dan cincint torak.
b. Besi tempa
Komposisi besi tempa terdiri dari 99%  besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan tidak dapat dicor. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangkar, kait keran, dan landasan kerja pelat.
c. Baja lunak
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1% sampai 3%, mempunyai sifat dapat ditempa dan liat. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa, dan keperluan umum dalam pembangunan.
d. Baja karbon tinggi
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,7 sampai 1,5%. Sifat dapat ditempa, dapat disepuh keras, dan dimudahkan. Digunakan untuk membuat kikir, pahat, gergaji, tap, stempel, dan alat mesin bubut.
     e. Baja karbon sedang
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,4% sampai 0,6%. Sifat lebih kenyal dari yang keras. Digunakan untuk membuat benda kerja tempa berat, poros, dan rel baja.
     f. Baja karbon tinggi dengan campuran
Komposisi baja karbon tinggi ditambah nikel atau kobalt, krom atau tungsten. Sifat rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kekerasan, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk membuat mesin bubut dan alat mesin.

 2. Logam Nonferro
            Logam Nonferro yaitu logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Logam  nonferro antara lain sebagai berikut:
      a.Tembaga (Cu)
Warna coklat kemerah-merahan, sifatnya dapat ditempa, liat, baik untuk penghantar panas, listrik, dan kukuh. Tembaga digunakan untuk membuat suku cadang bagian listrik, radio penerangan, dan alat-alat dekorasi.
      b.Alumunium (Al)
Warna biru putih. Sifatnya dapat ditempa, liat, bobot ringan, penghantar panas dan listrik yang baik mampu dituang. Alumunium digunakan untuk membuat peralatan masak, elektronik, industri mobil, dan industri pesawat terbang.
      c.Timbel (Pb)
 Warna biru kelabu, sifatny dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi, air asam, dan   bobot sangat  
 berat. Timbel digunakan sebagai bahan pembuat kabel, baterai,bubungan atap, dan bahan pengisi.
      d.Timah (Sn)
Warna bening keperak-perakan, sifatnya dapat ditempa, liat, dan tahan korosi. Timh digunakan sebagai pelapis bahan lembaran baja lunak (pelat timah) dan industri pengawetan.

Teori dasar Heat Treatment (Perlakuan Panas)

Perlakuan panas merupakan suatu proses untuk merubah sifat-sifat dari logam sampai suhu tertentu kemudian didinginkan dengan media pendingin tertentu pula. Baja merupakan jenis logam yang banyak mendapatkan perlakuan panas untuk megubah sifat mekanik  sesuai dengan keinginan namun terlebih dahulu diketahui instalasi dari baja tersebut.

   Untuk mengetahui suhu yang digunakan dapat dilihatpada gambar Fe-C dan aturan kerja perlakuan panas pada baja:
1.           Setiap jenis baja mempunyai daerah suhu yang optimal untuk pencelupanyang terbentang dari suhu awal yang tinggi ke suhu akhir yang rendah
2.           Bahan campuran baja dengan keadaan kadar karbon yang tinggi 0,3 %, beroksidasi dengan intensif oleh karenanya harus dipanaskan sampai suhu awal.
3.           Baja karbon yang tinggi dan campuran merupakan penghantar panas yang buruk sehingga haru dipanaskan secara prlahan-lahan dan menyeluruh hingga di atas suhu klritis.
4.           Jika pemanasan dilakukan melampaui batas suhu yang diperbolehkan akan terjadi gosong pada baja dan setelah dingin akan mengalami kerapuhan.

       Pada perlakuan panas terdapat beberapa proses yang dikenal atau dilakukan pada pemanasan logam seperti:
a. Quenching (pengerasan baja)
Proses Quenching atau pengerasan baja adalah pemanasan di atas temperatur kritis (723°C) kemudian temperatur dipertahankan dalam waktu sampai suhu merata, selamjutnya dengan cepat baja tersebut didinginkan dalam suatu media pendingin sehingga diperoleh martensit yang halus.
b. Annealing
Proses annealing atau proses pelunakan baja merupakan proses dimana proses pemanasan samapi di atas suhu temperatur kristalnya. Selanjutnya dibiarkan sampai beberapa lama, samapai temperatur merata, disusul dengan pendinginan secara perlahan-lahan dalam tungku dan dijaga agar temperatur bagian dalma tungku dan kira-kira sama sehingga diperoleh struktur yang diinginkan.
c. Normalizing
Merupakan proses pemanasan logam sampai mencapai fasa austenik  yang kemudian didinginkan dengan media  pendingin udara. Hasil pendinginannya berupa penit atau ferit. Namun lebih halus dibandingkan annealing.
d. Tempering
Merupakan proses pemanasan  logam (baja) yang telah dikeraskan  sampai temperatur tertentu untuk mengurangi kekerasan baja, struktur martensit yang sangat keras, sehingga terlalu getas. Pada proses  ini mengunakan  temperatur di bawah temperatur kritis kemudian suhunya
e. Hardening
Merupakan proses pemanasan logam sampai atau lebih diatas  temperatur kritisnya (723°C) kemudian didinginkan dengan cepat dengan media pendingin yang telah disiapkan.
 
Proses Transformasi
a. Anil
    Bertujuan untuk menghasilkan tegangan sisa dan  dan menghindari terjadinya retakan panas. Pada proses anil perubahan struktur mikro tidak ada
b. Celup
    Laju pendinginan lebih cepat menghasilkan martensit yang keras (agak rapuh) karena transformasi (α+c)
c. Celup Terpotong
    Kadang-kadang disebut martemper atau celup. Dari segi produksi baik karena laju pendinginan  harus diubah agar menjadi lebih cepat, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan lanjut agar memilik ketangguhan.
d. Temper
     Merupakan proses pemanasan kembali suhu baja yang telah dikeraskan pada suhu kritis, disusul dengan pendinginan sehingga menghasilkan baja yang lebih lunak dengan martemper martensit.
e. Austemper
            Merupakan proses pencelupan, dimana austenit mengalami transformasi isotermal menjadi ferit dan kabida. Untuk itu diperlukan celup untuk mencegah terbentuknya perlit pada suhu yang lebih tinggi. Keuntungan proses  ini transformasi terjadi oleh pengerasan dan difusi sehingga menghasilkan defresi karbida halus dalam ferit sehingga terjadi produk

Mesin Las (Welding)

Berdasarkan penemuan benda benda sejarah dapat diketahui bahwa teknik penyambungan logam telah diketahui sejak jaman prasejarah, misalnya pembrasingan logam paduan emas tembaga dan pematrian paduan timbal-timah. Menurut keterangan yang didapat telah diketahui dan dopraktekkan dalam rentang waktu antara tahun 3000 sampai 4000 SM.
Alat-alat las busur dipakai secara luas setelah alat tersebut digunakan dalam praktek oleh Benardes dalam tahun 1985.

dalam penggunaan yang pertama ini benardes memakai elektroda yang dibuat dari  batang karbon atau grafit. Karena panas yang timbul, maka logam pengisi  yang terbuat dari logam yang sama dengan logam induk mencair dan mengisi tempat sambungan.
Dalam tahun 1889 Zerner mengembangkan cara pengelasan busur yang baru dengan dengan menggunakan busur listrik yang dihasilkan oleh dua batang karbon. Slavianoff  dalam tahun 1892 adalah orang pertama yang menggunakan kawat logam elektroda yang turut mencair karena panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi. Kemudian Kjellberg menemukan bahwa kualitas sambungan las menjadi lebih baik bila bila kawat elektroda logam yang digunakan dibungkus dengan terak
Di samping penemuan-penemuan oleh Slavianoff dan Kjellberg dalam las busur dengan elektroda terbungkus seperti diterangkan diatas, dalam tahun 1886 Thomas menciptakan proses las resistansi listrik, Goldschmitt menemukan las termit dalam tahun 1895 dan dalam tahun 1901 las oksi-asitelin mulai digunakan oleh Fouche dan Piccard. Dan baru pada tahun 1926 ditemukannya las hidrogen atom oleh Lungumir, las busur logam dengan pelindung gas mulia oleh Hobart dan Dener dan las busur rendam oleh Kennedy dalam tahun 1935. kemudian dalam tahun 1936 Wasserman menyusul dengan menemukan cara pembrasingan yang mempunyai kekuatan tinggi.
Dari tahun 1950 sampai sekarang telah ditemukan cara-cara las baru antara lain las tekan dingin, las listrik terak, las busur dengan pelindung gas CO2, las gesek, las ultrasonik, las sinar elektron, las busur plasma, las laser, dan masih banyak lagi lainnya.
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida.
Bila permukaan yang rata dan bersih ditekan, beberapa kristal akan tertekan dan bersinggungan. Bila tekanan diperbesar daerah singgungan ini bertambah luas. Lapisan oksida yang luas, rapuh, pecah logam mengalami deformasi plastis.Batas antara dua permukaan kristal dapat menjadi satu dan terjadilah sambungan yang disebut pengelasan dingin.
Ada empat cara yang dapat ditempuh untuk memanaskan logam pada penyambungan, yaitu :
  1. Pencelupan benda yang akan disambung dalam logam pengisi atau fluks cair. Bila dicelupkan dalam fluks cair dalam suhu yang cukup tinggi untuk mencairkan logam pengisi, benda-benda yang akan disambung harus dijepit dengan jig dan sela sudah terisi paduan patri.
  2. Mematri dengan menggunakan dapur, disini benda dijepit dan dimasukkan dalam dapur dengan lingkungan yang terkendali pada suhu pencairan logam patri. Pemanasan dapur dapat dengan listrik atau gas, dapur satuan atau kontinu.
  3. Mematri dengan nyala, adalah sama dengan pengelasan oksiasitelin. Panas berasal dari nyala oksiasitelin atau oksihidrogen  dan logam pengisi dalam bentuk kawat dicairkan pada celah sambungan. Fluks ditambahkan dengan cara mencelupkan kawatnya.
  4. Pada patri listrik panas berasal dari tahanan induksi atau busur.

Sabtu, 18 Juni 2011

Pemimpin Luar Biasa

Setiap manusia pasti ingin mempunyai keinginan untuk menjadi pemimpin,dalam berkarir di organisasi,instansi maupun pemerintah,untuk menjadi luar biasa. Integritas membuat Anda dapat dipercaya orang lain,yang membawa mereka kepada tujuan Anda,sehingga orang lain mengandalkan Anda.

Apakah anda memiliki sifat dalam kriteria pemimpin yang memiliki ciri seperti yang terurai dibawah.

1.Integritas
Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda katakan dan apa yang Anda lakukan.  Integritas membuat Anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan Anda.  Integritas adalah penepatan janji-janji Anda.  Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa anda akan membawa mereka menuju ke tujuan yang Anda janjikan.  Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang mempunyai integritas?  Bila ya, maka Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

2.Optimisme
Takkan ada orang yang mau mengikuti bila Anda memandang suram masa depan.  Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik dan mereka dapat mencapai tempat itu.  Apakah Anda melihat gelas itu separuh kosong?  Bila ya, Anda adalah seorang pesimis.
Apakah Anda melihat gelas itu separuh berisi? Bila ya, Anda adalah seorang optimis.  Apakah Anda melihatnya sebagai segelas penuh; yaitu separuh berisi air dan separuh lagi berisi udara?  Maka Anda adalah seorang yang super optimis.  Apakah Anda dikenal sebagai seorang yang optimis?  Bila ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

3.Menyukai perubahan
Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu.  Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri.  Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika Anda tidak berubah, Anda takkan tumbuh.  Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang memicu perubahan?  Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

4.Berani menghadapi risiko
Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil risiko.  Keberanian untuk mengambil risiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting. Kebanyakan orang menghindari risiko.  Karena itu, mereka bukan pemimpin.  Para pemimpin menghitung risiko dan keuntungan yang ada di balik risiko.  Mereka mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik.  Apakah Anda dikenal sebagai seorang yang berani mengambil risiko?  Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

5.Ulet
Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit.  Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, "Jika Anda gagal di langkah pertama, sudahlah menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain." Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin.  Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha.  Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang ulet, tangguh, dan berdaya tahan tinggi? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

6.Katalistis
Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah.  Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zone kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka.  Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan dari para pengikut.
Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang mampu menggerakkan orang lain?  Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

7.Berdedikasi dan komit
Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri.  Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan.  Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang komit dan senantiasa mencurahkan perhatian Anda pada tujuan?  Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

* Chris Widener dalam bukunya yg berjudul: " 7 Character Traits of Extraordinary Leaders"

Sabtu, 11 Juni 2011

PENEMU MESIN LAS

Penemu mesin las listrik adalah Prof. Elihu Thomson. Ia dilahirkan di Manchester, Inggris yang kemudian mengikuti orang tuanya berimigrasi ke Amerika Serikat. Ia mendemonstrasikan penmuannya ini pada tahun 1877.