Senin, 26 September 2011

Teori dasar Heat Treatment (Perlakuan Panas)

Perlakuan panas merupakan suatu proses untuk merubah sifat-sifat dari logam sampai suhu tertentu kemudian didinginkan dengan media pendingin tertentu pula. Baja merupakan jenis logam yang banyak mendapatkan perlakuan panas untuk megubah sifat mekanik  sesuai dengan keinginan namun terlebih dahulu diketahui instalasi dari baja tersebut.

   Untuk mengetahui suhu yang digunakan dapat dilihatpada gambar Fe-C dan aturan kerja perlakuan panas pada baja:
1.           Setiap jenis baja mempunyai daerah suhu yang optimal untuk pencelupanyang terbentang dari suhu awal yang tinggi ke suhu akhir yang rendah
2.           Bahan campuran baja dengan keadaan kadar karbon yang tinggi 0,3 %, beroksidasi dengan intensif oleh karenanya harus dipanaskan sampai suhu awal.
3.           Baja karbon yang tinggi dan campuran merupakan penghantar panas yang buruk sehingga haru dipanaskan secara prlahan-lahan dan menyeluruh hingga di atas suhu klritis.
4.           Jika pemanasan dilakukan melampaui batas suhu yang diperbolehkan akan terjadi gosong pada baja dan setelah dingin akan mengalami kerapuhan.

       Pada perlakuan panas terdapat beberapa proses yang dikenal atau dilakukan pada pemanasan logam seperti:
a. Quenching (pengerasan baja)
Proses Quenching atau pengerasan baja adalah pemanasan di atas temperatur kritis (723°C) kemudian temperatur dipertahankan dalam waktu sampai suhu merata, selamjutnya dengan cepat baja tersebut didinginkan dalam suatu media pendingin sehingga diperoleh martensit yang halus.
b. Annealing
Proses annealing atau proses pelunakan baja merupakan proses dimana proses pemanasan samapi di atas suhu temperatur kristalnya. Selanjutnya dibiarkan sampai beberapa lama, samapai temperatur merata, disusul dengan pendinginan secara perlahan-lahan dalam tungku dan dijaga agar temperatur bagian dalma tungku dan kira-kira sama sehingga diperoleh struktur yang diinginkan.
c. Normalizing
Merupakan proses pemanasan logam sampai mencapai fasa austenik  yang kemudian didinginkan dengan media  pendingin udara. Hasil pendinginannya berupa penit atau ferit. Namun lebih halus dibandingkan annealing.
d. Tempering
Merupakan proses pemanasan  logam (baja) yang telah dikeraskan  sampai temperatur tertentu untuk mengurangi kekerasan baja, struktur martensit yang sangat keras, sehingga terlalu getas. Pada proses  ini mengunakan  temperatur di bawah temperatur kritis kemudian suhunya
e. Hardening
Merupakan proses pemanasan logam sampai atau lebih diatas  temperatur kritisnya (723°C) kemudian didinginkan dengan cepat dengan media pendingin yang telah disiapkan.
 
Proses Transformasi
a. Anil
    Bertujuan untuk menghasilkan tegangan sisa dan  dan menghindari terjadinya retakan panas. Pada proses anil perubahan struktur mikro tidak ada
b. Celup
    Laju pendinginan lebih cepat menghasilkan martensit yang keras (agak rapuh) karena transformasi (α+c)
c. Celup Terpotong
    Kadang-kadang disebut martemper atau celup. Dari segi produksi baik karena laju pendinginan  harus diubah agar menjadi lebih cepat, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan lanjut agar memilik ketangguhan.
d. Temper
     Merupakan proses pemanasan kembali suhu baja yang telah dikeraskan pada suhu kritis, disusul dengan pendinginan sehingga menghasilkan baja yang lebih lunak dengan martemper martensit.
e. Austemper
            Merupakan proses pencelupan, dimana austenit mengalami transformasi isotermal menjadi ferit dan kabida. Untuk itu diperlukan celup untuk mencegah terbentuknya perlit pada suhu yang lebih tinggi. Keuntungan proses  ini transformasi terjadi oleh pengerasan dan difusi sehingga menghasilkan defresi karbida halus dalam ferit sehingga terjadi produk

1 komentar: